Pengertian E-Business
E-business adalah
kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan teknologi
elektronik seperti komputer dan internet. E-business memungkinkan suatu
perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal
secara lebih efisien dan fleksibel. Contoh dari e-business misalnya pembelian
barang secara online melalui www.tokopedia.com.
Dari proses pemesanan barang, konfirmasi pembayaran, hingga konfirmasi bahwa
pengiriman barang tersebut sudah sampai kepada customer dilakukan secara
elektronik.
E-business
memiliki karakteristik tujuan yang sama dengan bisnis secara konvensional,
hanya saja e-business memiliki cakupan yang berbeda. Bisnis mengandalkan
pertemuan antar pebisnis seperti halnya rapat ditempat khusus, atau sekadar
untuk berkenalan dengan partner bisnis, sedangkan e-business
mengandalkan media internet sebagai sarana untuk memperoleh tujuannya.
Jenis
– jenis E-Business
1. B2C =
Business to Consumers
Adalah suatu Bisnis-(Business) yang menjual/menyediakan-(to) produk atau jasa
pada konsumen-(Consumers) untuk memenuhi permintaan/kebutuhan tertentu pada
saat tertentu. Sekalipun B2C juga ada dalam kegiatan bisnis offline, B2C lebih
digunakan untuk sebutan salah satu jenis bisnis online. Pada tahun 1990-an, BTC
memainkan peranan besar dalam suatu perkembangan internet komersial. Beberapa
pengusaha lebih memilih B2C dibanding jenis bisnis lain karena mereka lebih
memilih untuk memasarkan produk/jasa mereka langsung kepada public sehingga
public lebih percaya.
2. B2B =
Business to Business
Adalah sutu transaksi elektronik yang dilakukan antar
perusahaan yang ditandai dengan :
1. Volume/kapasitas transaksi dalam
jumlah relative besar
2.
Harga yang
kompetitif juga stabil
3. Pengiriman yang cepat
4. Masalah pembayaran sering
diperbolehkan menunggak (pembayaran dicicil)
3. B2G =
Business to Government
Adalah bisnis yang dilakukan dengan lembaga pemerintahan. Dengan konsep seperti
menggunakan satu site pusat yang sama untuk bertukar informasi dapat
mempermudahkan pemerintah. Sebagai contoh, sebuah site yang menggunakan sistem
bisnis B2G menyediakan jasa pengisian suatu formulir pembayaran pajak yang lalu
data nya akan terkirim langsung otomatis pada pemerintah.
4. B2E =
Business to Education
Adalah bisnis yang berhubungan dengan segala hal dalam
sector pendidikan seperti misalnya jasa yang ditawarkan oleh suatu web yaitu
penjualan fasilitas pembelajaran seperti meja, kursi, dsb.
Itu dia
penjelasan yang bisa saya berikan. Oia ada satu tambahan lagi yaitu C2C = Costumer
to Costumer yang merupakan bisnis online yang dilakukakan antar konsumen
seperti lelang misalnya.
Ruang
Lingkup E-Business
Ruang Lingkup E Bussiness: Dijelaskan dengan Prinsip
(4 W) Yaitu: What, Where, Who dan Why.
1. What
2. Where
3. Who
4. Why
1. What Secara prinsip pengertian E
Business jauh lebih luas dibandingkan dengan E Commerce, bahkan secara
filosofis, E Commerce merupakan bagian dari E Bussiness. Jika E Commerce hanya memfokuskan diri
pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara
elektronik/digital, E Bussiness memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk
di dalamnya aktivitas relasi antara dua entiti perusahaan, interaksi antara
perusahaan dengan pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra
bisnisnya, pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya,
dan lain sebagainya.
2. Where E Bussiness dilakukan
dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas
elektronik/digital sebagai kanal akses (access channel). Berbeda dengan bisnis
konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara fisik di sekitar
perusahaan dengan akses dan variasi transaksi yang terbatas.
3.
Who
Siapa saja yang melakukan E Bisnis. Klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan
dalam mengilustrasikan eBusiness, masing-masing: Agent, Business, Consumer,
Device, Employee, Family, dan Government. Contohnya adalah sebuah aplikasi tipe
eCommerce B-to-C yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah
perusahaan dengan para pelanggannya (end consumersnya); atau tipe G-to-G yang
menghubungkan dua buah negara untuk permasalahan eksport dan import.
4. Why Penerapan konsep eBusiness
secara efektif memberikan keuntungan bagi perusahaan karena banyaknya komponen
biaya tinggi yanga dapat dihemat, yang secara tidak langsung meningkatkan level
pendapatannya. Dengan mengimplementasikan eBusiness, perusahaan dapat melihat
berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan
kepada masyarakat.
Kunci
Sukses E-Business
Berikut ini
merupakan factor- factor yang perlu diperhatikan dalam meraih sukses
E-bisnis:
- Customer Service
- Price
- Quality
- Fulfillment Time
- Agility
- Time to Market
- Market Reach
Dalam
mengimplementasikan konsep E-bisnis, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan
kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan
mempertahankannya. Secara teoritis hal tersebut dapat dijelaskan karena adanya
karakteristik sebagai berikut:
- Pada level operasional, yang
terjadi dalam E-bisnis adalah restrukturisasi dan redistribusi dari
bit-bit digital (digital management), sehingga mudah sekali bagi
perusahaan untuk meniru model bisnis dari perusahaan lain yang telah
sukses;
- Berbeda dengan bisnis
konvensional dimana biasanya sebuah kantor beroperasi 8 jam sehari, di
dalam E-bisnis (internet), perusahaan harus mampu melayani pelanggan
selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan
mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan terkait;
- Berjuta-juta individu
(pelanggan) dapat berinteraksi dengan berjuta-juta perusahaan yang
terkoneksi di internet, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk
pindah-pindah perusahaan dengan biaya yang sangat murah (rendahnya
switching cost);
- Fenomena jejaring
(internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai
mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif,
sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah produk
atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak
berada di dalam kontrol perusahaan; dan
- Mekanisme perdagangan terbuka
dan pasar bebas (serta teori perfect competition) secara tidak langsung
telah terjadi di dunia internet, sehingga seluruh dampak atau dalil-dalil
sehubungan dengan kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia
maya.
Contoh Analisa Kasus Sukses
E-Business
ANALISIS
STRATEGI BISNIS JASAWARUNG INTERNET (WARNET)
Studi
kasus pada Warnet “Global Internet” Kota Depok
Simbong Mangiwa
Alamat: Villa Gunung
Lestari Jl. Semeru Blok A2/4, Jombang – Ciputat
E-mail: simbong_mangiwa@yahoo.com
ABSTRAK
Warnet Global
Internet merupakan salah satu penyedia jasa internet yang berada
di kota Depok. Oleh karena
banyaknya usaha lain yang sejenis hadir diantara Global
Internet,
mengakibatkan berkurangnya pengunjung yang datang. Global Internet perlu
melakukan
pengembangan usaha melalui strategi bisnis sebagai pijakan dan petunjuk
dalam rangka mencapai
tujuan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui strategi
bisnis yang dapat membantu warnet Global Internet agar dapat
bertahan dan bersaing
dengan usaha lain yang sejenis. Penelitian yang dilakukan
bersifat deskriptif
dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara, serta
dokumentasi. Analisa data yang digunakan adalah metode analisis
kualitatif dengan
alat analisis SWOT, IFAS dan EFAS, yaitu analisis yang
memaksimalkan Strengths
dan Opportunities, yang secara bersamaan juga dapat
meminimalkan Weaknesses
dan Threats. Analisis Faktor Internal dari usaha Global
Internet yang didapat
antara lain lokasi yang strategis dan tersedianya ruang yang luas
dengan tempat parkir
yang memadai. Sedangkan Faktor Eksternal yang diperoleh
diantaranya
tersedianya kesempatan yang sama untuk berbisnis dibidang jasa warnet.
Berdasarkan diagaram
SWOT, hasil penelitian menunjukan Faktor Internal dan
Eksternal Global
Internet berada pada kuadran IV, yaitu Strategi Diversifikasi
Konsentrik
diantaranya merancang sebuah Situs Portal Informasi, Diversifikasi
Horisontal
diantaranya menambah usaha foto copy, dan Usaha Patungan. Skor tertinggi
untuk strategi matrik
SWOT yang efektif adalah 3.025, atau disebut pula sebagai
strategi Strengths
Threats (ST). Strategi ST yang perlu diterapkan adalah dengan
mengoptimalkan
pelayanan pada konsumen dan melaksanakan strategi Usaha Patungan.
Kata
kunci: Analisis strategi bisnis, SWOT, usaha warnet, desain
situs, UML.
PENDAHULUAN
Latar
Belakang Masalah
Seiring dengan
meningkatnya kebutuhan kita, perkembangan teknologi melaju
dengan pesat. Dalam
memasuki era globalisasi, semakin banyak teknologi yang dapat
mempermudah manusia
dalam melakukan berbagai aktivitas kehidupan. Kemajuan
dibidang
transportasi, komunikasi, kesehatan, pendidikan, dan bidang lainnya
merupakan beberapa
contoh bahwa kita semakin memerlukan teknologi dalam
2
kehidupan ini. Dengan
demikian, tidak diragukan lagi peranan teknologi dalam
kehidupan manusia.
Saat ini, dunia telah
mengenal suatu teknologi yang dinamakan internet. Melalui
internet, semua orang
dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berada di berbagai
belahan dunia.
Melalui media ini pula mereka dapat memperoleh dan menyampaikan
berbagai informasi
yang dibutuhkan kapan dan dimana saja. Dengan adanya jaringan
global,
internet dapat diakses 24 jam sehari. Begitu memerlukan informasi tertentu,
dalam hitungan detik
kita dapat memperolehnya hanya dengan cara mengakses internet.
Dapat dibayangkan
betapa besarnya peranan media internet dalam kehidupan kita.
Internet tidak hanya
dapat digunakan dalam mencari informasi saja.
Media internet juga
digunakan oleh berbagai kalangan dalam melakukan usaha
bisnisnya melalui
pembangunan Situs sebagai media promosi tentang bisnis yang
dijalankannya. Warnet
(Warung Internet) merupakan sala satu peluang bisnis di sektor
jasa dengan pasar
potensial yang terus berkembang. Kondisi seperti ini dimanfaatkan
oleh salah satu
penyedia jasa Warnet yang terletak di Jalan Palakali Raya No. 50
Kukusan Depok, yaitu
Global Internet.
Seiring dengan
berjalannya waktu, semakin banyak Warnet lain yang
bermunculan, sehingga
menyebabkan persaingan dibisnis ini semakin ketat. Bahkan
sekarang ini Global
Internet diapit oleh 5 (lima) usaha Warnet lainnya dalam radius dua
ratus meter yang
berdampak terhadap berkurangnya pelanggan. Hal ini membuat Global
Internet membutuhkan
strategi bisnis yang lebih inovatif dan efektif agar dapat
mengatasi tekanan
pada persaingan tersebut, bahkan diharapkan dapat mengembangkan
usahanya dengan lebih
besar lagi.
METODE
PENELITIAN
Waktu
dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini pada
bisnis jasa Warnet Global Internet di Jalan Palakali Raya No.
50 Kukusan, Depok
dengan berbagai pertimbangan diantaranya, Warnet Global Internet
terletak di tempat
strategis yaitu diantara tempat-tempat layanan umum, di daerah koskosan
mahasiswa, belakang
Kampus Universitas Indonesia, Depok. Warnet Global
Internet diapit
kurang lebih dalam jarak radius dua ratus meter oleh 5 (lima) bisnis
serupa yang
menjadikan persaingan sangat ketat.
Penelitian dimulai
pada bulan Mey 2009 dan akan berakhir sampai dengan
September 2009.
Jenis
Penelitian
Sesuai dengan tujuan,
obyek, prosedur dan waktu yang tersedia untuk penelitian
ini, maka penelitian
yang dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian
yang non hipotesa
(tidak menguji hipotesa). Penelitian ini berusaha menyajikan secara
jelas pokok-pokok
persoalan yang diteliti yaitu memberikan suatu uraian yang deskriptif
yang menggambarkan
secara jelas, faktual, sestematis dan cermat pokok-pokok
persoalan yang
dijumpai dan akibat-akibatnya, dan kemudian mencari jalan keluarnya
bagi pemecahan
masalah-masalah yang dijumpai. Penelitian Deskriptif adalah studi
untuk menemukan fakta
dengan interprestasi yang tepat dan merupakan penelitian yang
noneksperimental (Nasir,
1983).
Teknik
Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah total sampel yaitu
Warnet Global
Internet di Jalan Palakali Raya No. 24 Kukusan, Kota Depok.
Jenis
Data
Koleksi data
merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena
hanya dengan mendapatkan
data yang tepat maka proses penelitian akan berlangsung
sampai peneliti
mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang sudah ditetapkan.
Data yang
dipergunakan dalam penelitian ini terbagi atas:
6
Data
Primer. Merupakan data yang dikumpulkan langsung dari sumber pertama,
yaitu
informasi-informasi yang diperoleh dari Warnet Global Internet baik dari
pengelola Warnet,
konsumen maupun dari karyawannya.
Data
Sekunder. Merupakan data yang diperoleh sudah dalam bentuk jadi atau sudah
diolah dalam bentuk
dokumen-dokumen baik dari pengelola Warnet ataupun dari
instansi terkait.
Teknik
Analisa Data
Analisa data yang
digunakan dalam penelitian ini dengan metode analisa
kualitatif dan
analisisnya menggunakan analisis SWOT. Rangkuti (2001), analisis
SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisis
ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan strengths
dan opportunities,
namun secara bersamaan dapat meminimalkan weaknesses dan
threats. Strength,
weakness, opportunity dan threat merupakan faktor-faktor
strategis
7
perusahaan yang perlu
dianalisis dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut pula
analisis situasi
dengan model analisis SWOT.
Cara melakukan
analisis SWOT adalah melakukan identifikasi faktor-faktor
internal dan
eksternal, setelah faktor-faktor teridentifikasi maka dilakukan pembobotan
serta ranking. Bobot
dikalikan rating setiap faktor mendapatkan skor untuk faktor-faktor
tersebut. Bobot
dihitung, 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (sangat penting). Jumlah bobot
untuk opportunity dan
threat adalah 1.00, demikian pula jumlah bobot strength dan
weaknes
juga satu. Rating opportunity mulai dari angka 1 (dibawah
rata-rata), 2 ratarata,
3 (diatas rata-rata)
dan 4 (sangat baik), berdasarkan pengaruh faktor tersebut
terhadap kondisi
perusahaan yang bersangkutan. Nilai rating opportunity dan threat
selalu bertolak
belakang, misalnya apabila faktor threat nya lebih besar, diberi nilai
4.
Begitu pula pemberian
nilai untuk strength dan weaknes. Dalam analisis SWOT,
berdasarkan score yang
didapat apakah ada opportunity (nilai positif) atau threat
(negatif), dan apakah
faktor strength mengungguli (+) weakness (-) maka didapat 4
kwadran rekomendasi.
Adapun gambar diagram Cartesius kuadran analisis SWOT,
dapat dilihat pada
gambar 1.
Menetapkan bobot
berdasarkan kontribusi atas pengaruh strength atau weakness
tersebut terhadap
pencapaian tujuan dan misi atau visi perusahaan. Semakin besar
bobotnya, berarti
semakin tinggi konstribusi/pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan
dan misi atau visi
Warnet Global Internet. Menetapkan ranting dengan membandingkan
posisi setiap faktor
dengan pesaing utama, untuk faktor yang sama misalnya, bila faktor
strenght
lebih baik dari usaha pesaing, maka rantingnya bisa 4 (sangat
baik).
Faktor Internal
2. Tahap Analisis
Nilai-nilai dari
faktor internal dan faktor eksternal dijabarkan dalam bentuk diagram
SWOT dengan
mengurangkan nilai strength dengan nilai weakness, dan nilai
opportunity
dengan nilai ancaman. Semua informasi disusun dalam bentuk matrik,
kemudian dianalisis
untuk memperoleh strategi yang cocok dalam mengoptimalkan
upaya untuk mencapai
kinerja yang efektif, efisien dan berkelanjutan. Untuk itu
digunakan matrik
SWOT, dapat dilihat pada tabel 1., agar dapat dianalisis dari 4
strategi yang ada
mana yang dimungkinkan bagi organisasi untuk bergerak maju.
Apakah strategi Stengths–Oportunities
(SO). Strategi Weaknesses–Oprtunities
(WO), strategi Strengths–Threats
(ST) atau strategi Weaknesses–Threats (WT).
3. Tahap Pengambilan
Keputusan
Pada tahap ini, mengkaji
ulang dari empat strategi yang telah dirumuskan dalam
tahap analisis.
Setelah itu diambillah keputusan dalam menentukan strategi yang
paling menguntungkan,
efektif dan efisien bagi organisasi berdasarkan Matriks
SWOT dan pada
akhirnya dapat disusun suatu rencana strategis yang akan dijadikan
pegangan dalam
melakukan kegiatan selanjutnya. Tahap pengambilan keputusan
dengan Matriks SWOT
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.
Kombinasi Strategi
Matriks SWOT
Faktor
Eksterna
STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI – SO
Menciptakan Strategi yang
menggunakan strength
untuk memanfaatkan
opportunity
STRATEGI –WO
Menciptakan strategi yang
menanggulangi weakness
dengan
memanfaatkan opprtunity
THREATS (T) STRATEGI – ST
Menciptakan strategi yang
menggunakan strength
untuk mengatasi threat
STRATEGI – WT
Menciptakan strategi yang
memperkecil weakness
dan
menghindari threat
Sumber:
Rangkuti (2001)
ANALISIS
DAN PEMBAHASAN
Gambaran
Umum Warnet Global Internet
Global Internet
adalah salah satu usah jasa dibidang Warnet yang terletak di
Kukusan Depok. Dalam
menjalankan usahanya Global Internet memilik visi yaitu
menjadi Warnet yang
profesional di bidang teknologi internet dan informasi, sedangkan
misi nya adalah
mendukung visi dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat setempat
dan para pelanggan Global Internet guna mencapai keuntungan
yang maksimal.
Situasi
dan Kondisi Warnet Global Internet (Analisis SWOT)
Untuk mengetahui
situasi dan kondisi Warnet Global Internet dilakukan dengan
analisis SWOT dengan
mengidentifikasi faktor-faktor Internal yaitu Strength dan
Weakness
sedang faktor Eksternal yaitu Opportunity dan Threat.
Faktor
Internal Warnet Global Internet
1. Strength
Warnet
Global Internet telah memiliki perizinan, kewajiban pajak serta retribusi
usaha sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, sehingga bila ada pemeriksaan dari
petugas maka Warnet
Global Internet telah mengantongi izin usaha.
Warnet
Global Internet mempunyai tempat usaha yang cukup strategis diantara
fasilitas umum,
tempat kost mahasiswa dan di belakang Kampus Universitas
Indonesia, Depok.
Mempunyai
usaha lain selain layanan internet yaitu mini kantin dengan menjual
minuman dan makanan
ringan.
Tempat/Ruang
usaha cukup luas dan dilengkapi dengan tempat parkir kendaraan
roda dua, Air
Condisioner, disamping itu setiap user disediakan ruangan tertutup
sehingga nyaman bila
berlama-lama dan akses internet yang cepat dengan harga
yang terjangkau,
sehingga membuat Global Internet berbeda dengan yang lain.
Mempunyai
karyawan yang mengerti keutamaan palayanan, yakni mengerti
kemauan pelanggan.
2.
Weakness
Sumber
Daya Manusia.
Karyawan
yang sulit dapat dipercaya.
Pengelola
karena keterbatasan waktu dan usia, sehingga tidak dapat mengontrol
bisnis Warnetnya
sesering mungkin.
Kondisi
arus listrik yang tidak stabil, sehingga apabila semua peralatan listrik
dinyalakan, maka arus
listrik terputus.
Promosi
atau pemasaran yang kurang. Kurangnya promosi atau pemasarana
akan jasa dan produk
yang ditawarkan yaitu papan nama Warnet kurang jelas,
tidak ada spanduk
maupun lebel Warnet yang cukup mencolok sehingga mudah
dilihat orang
terpampang di tempat usaha dan yang paling utama belum adanya
promosi melalui media
internet yaitu belum adanya suatu Situs.
Dalam
mengelola managemen keuangannya kurang profesional artinya
pengelola tidak
mempertimbangkan faktor-faktor bisnis dalam keuangan tetapi
menggunakan cara-cara
managemen keluarga.
10
Faktor
Eksternal Warnet Global Internet
1.
Opportunity
Kesempatan
yang diberikan kepada semua masyarakat untuk berusaha di bidang
bisnis jasa Warnet
oleh PT. Telkom, Tbk melalui produk yang di tawarkan yaitu
Speedy.
Warnet
berada di tempat Strategis dimana berada diantara Kampus dan tempat
kost para pelajar dan
mahasiswa.
Banyaknya
Bank yang menawarkan kredit dengan suku bunga bersaing dapat
menjadi opportunity
untuk mengembangkan usaha.
2.
Threath
Banyak
bermunculan bisnis sejenis. Munculnya Warnet-Warnet baru yang
dilengkapi dengan
fasilitas Wifi mengakibatkan meningkatnya persaingan bagi
Warnet Global
Internet.
Perkembangan
Teknologi Informasi. Perkembangan teknologi Situs yang tidak
dapat dihindarkan
telah memunculkan layanan informasi melalui Situs yang
mana sekarang telah
disediakan oleh banyak kalangan usahawan Warnet dalam
memudahkan pemasaran
akan jasa dan produk yang ditawarkan, sehingga dapat
dengan mudah diakses
dimana saja dan kapan saja, juga konsumen dapat melihat
profile, harga jasa
pelayanan dan produk yang ditawarkan.
Sumber
Daya Manusia. Karyawan yang kurang jujur dapat menyebabkan
keuangan perusahaan
terganggu.
Sosial
Budaya. Adanya perubahan pola pikir dan gaya hidup konsumen terutama
dikalangan mahasiswa
meningkat. Dimana dengan memakai Laptop dengan
fasilitas akses Wifi
mereka beranggapan telah mengikuti perkembangan zaman
serta dapat
meningkatkan prestise.
Pembahasan
Hasil Analisis SWOT
Sebagaimana penulis
kemukakan pada bab sebelumnya, bahwa dalam
pembahasan hasil
penelitian dan sesuai tujuan penelitian ini, penulis menggunakan
pendekatan teori SWOT
analisis yaitu Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan
Threats.
Pada bagian ini
Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi dan
menganalisis
faktor-faktor strategis internal dalam kerangka Strength dan Weakness
serta faktor-faktor
strategis eksternal dalam kerangka Opportunity dan Threat. Serta
untuk menentukan
alternatif strategi dan penentuan pilihan strategi pengembangan
usaha bisnis jasa
Warnet Global Internet.
Analisis
Faktor Internal dan Eksternal Menggunakan IFAS dan EFAS
Tahap-tahap dalam
menyusun tabel Internal Factor Analysis Summary (IFAS)
dan Eksternal
Factor Analysis Summary (EFAS) dengan menentukan faktor-faktor
yang menjadi Strength
serta Weakness Global Internet, selanjutnya memberikan bobot
masing-masing faktor
dari skala mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0
(sangaat penting)
dimana semua bobot tersebut jumlahnya tidak melebihi skor total
1,00. Menghitung ranting
untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai
dari 1 (dibawah
rata-rata) sampai dengan 4 (sangat baik). Nilai ranting Strength dan
Weakness
selalu bertolak belakang, begitu juga dengan Opportunity dan
Threat. Hasil
analisis dari IFAS
dan EFAS dapat dilihat pada tabel 2. dan 3.
11
Tabel 2.
Matrik Internal
Factor Analysis Summary
Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating Nilai
Skor
Strengths (S):
Memiliki
ijin usaha
Tempat
yang strategis
Mempunyai
usaha lain
Ruangan
nyaman dengan harga
terjangkau
Kemampuan
karyawan dalam melayani
Spesifikasi
Komputer dengan akses
internet lebih baik
0.05
0.20
0.025
0.10
0.05
0.10
3434
34
0.15
0.80
0.075
0.40
0.15
0.40
Sub Total 0.525 1.975
Weaknesses (K):
Karyawan
sulit dipercaya
Pengelola
tidak sering mengontrol
Kondisi
tegangan listrik tidak stabil
Promosi
kurang
Managemen
keuangan kurang
profesional
0.10
0.075
0.05
0.15
0.10
21122
0.20
0.075
0.05
0.30
0.20
Sub Total 0.475 0.825
T o t a l 1.00 2.80
Dari hasil analisis
pada tabel 2. IFAS faktor Strength mempunyai total nilai skor
1.975
sedang Weakness mempunyai total nilai skor 0.825.
Seperti halnya pada
IFAS, maka pada faktor-faktor strategis eksternal EFAS
juga dilakukan
identifikasi yang hasilnya ada pada tabel 3.
Tabel 3.
Matrik Eksternal
Factor Analysis Summary
Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Nilai
Skor
Opportunities (O):
Adanya
kesempatan oleh PT.Telkom, Tbk.
Penawaran
kredit Bank dengan bunga
bersaing
Berada
di tempat strategis
0.05
0.025
0.15
33
4
0.15
0.075
0.60
Sub Total 0.225 0.825
Threats (T):
Munculnya
bisnis sejenis
Munculnya
informasi dengan Situs
Karyawan
yang kurang jujur
Meningkatnya
gaya hidup dengan Laptop
Wifi
0.25
0.25
0.10
0.175
1122
0.25
0.25
0.20
0.35
Sub Total 0.775 1.05
T o t a l 1.00 1.875
12
Analisis tabel 3.
menunjukkan bahwa untuk faktor-faktor Opportunity nilai
skornya 0.825 dan
faktor Threat 1.05. Selanjutnya nilai total skor dari
masing-masing
faktor dapat dirinci,
Strength: 1.975, Weakness: 0.825, Opportunity:
0.825 dan Threat:
1.05.
Maka diketahui nilai Strength
diatas nilai Weakness selisih (+) 1.15 dan nilai
Opportunity
dibawah nilai Threat selisih (-) 0.225. Dari hasil
identifikasi faktor–faktor
tersebut maka dapat
digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar 2.
Opportunity
(+ 0.825)
II. Stabilitas I. Growth
(+) 1.15
Weakness
(-0.825) Strength (+1.975)
(-) 0.225
III. Defence IV.
Difersifikasi
Threat
(-1.05)
Gambar 2. Diagram Cartesius
Analisis SWOT Warnet Global Internet
Dari nilai total
masing-masing faktor selain digambarkan dalam diagram SWOT
juga digambarkan
dalam rumusan matrik SWOT, dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4.
Rumusan Kombinasi
Strategi Matrik SWOT
IFAS
EFAS Strength (S)
Weakness (W)
Opportunity (O)
Strategi (SO) :
= 1.975 + 0.825
= 2.80
Strategi (WO) :
= 0.825 + 0.825
= 1.650
Threat (T)
Strategi (ST) :
= 1.975 + 1.05
= 3.025
Strategi (WT) :
= 0.825 + 1.05
= 1.875
Matrik
SWOT
Dari analisis matrik
IFAS dan EFAS pada tabel 2. dan 3., telah disusun pula
matrik SWOT untuk
menganalisis rumusan alternatif strategi SO, WO, ST dan WT
yang hasil
analisisnya seperti pada tabel 5.
13
Tabel 5.
Kombinasi Strategi
Matrik SWOT
Faktor Internal
Faktor
Eksternal
Strength (S) :
Memiliki
ijin usaha
Tempat
yang Strategis
Mempunyai
usaha lain
Ruang
nyaman, akses
internet cepat dengan
harga terjangkau
Kemampuan
karyawan
dalam pelayanan
Weakness (W) :
Karyawan
sulit di
percaya
Pengelola
tidak sering
mengontrol
Kondisi
tegangan listrik
tidak stabil
Promosi
kurang
Managemen
keuangan
kurang professional
Opportunity (O):
Ada
kesempatan dari
PT. Telkom, Tbk.
Berada
di tempat
strategis
Penawaran
kredit Bank
dengan bunga
bersaing
Strategi (SO):
Diversifikasi
usaha baik
masih behubungan dengan
bisnis utama maupun tidak
berhubungan
Strategi (WO):
Melakukan
perbaikan
untuk bidang promosi
dengan membuat Situs
dan memasang lebel
Warnet yang mencolok
Melakukan
perbaikan
pada tegangan listrik
agar konsumen
merasa nyaman
Threat (T) :
Munculnya
bisnis
sejenis
Munculnya
layanan
informasi dengan Situs
Karyawan
kurang
jujur
Meningkatnya
gaya
hidup
Strategi (ST):
Mengoptimalkan
pelayanan
kepada konsumen dengan
memanfaatkan
kemampuan karyawan
agar konsumen bisa
memilih atau melakukan
inovasi terhadap
pelayanan konsumen
Usaha
patungan dengan
pengusaha lainnya
Strategi (WT):
Meningkatkan
kualitas
SDM baik untuk
karyawan maupun
bagi pengelola
Alternatif
Perencanaan Strategi Kuantitatif Analisis Diagram SWOT
Dari diagram SWOT
pada gambar 2. dihasilkan bahwa Warnet Global Internet
ada pada kuadran IV
maka alternatif strategi yang dapat dipakai oleh Warnet Global
Internet adalah:
Melakukan
strategi Diversifikasi konsentrik, caranya dengan menambah usaha baru
yang masih ada
kaitannya dengan usaha bisnis utama jasa Warnet.
Melakukan
strategi Diversifikasi horizontal, caranya dengan menambah produk
usaha lain yang tidak
ada kaitannya dengan usaha bisnis utama jasa Warnet, guna
melengkapi bisnis
yang ada untuk memuaskan konsumen yang sama.
Melakukan
strategi Usaha Patungan, caranya dengan melakukan usaha patungan
dengan melihat strength
perusahaan serta mempertimbangkan weakness perusahaan.
14
Sedangkan bila
melihat rumusan matrik SWOT pada tabel 3. selanjutnya
dilakukan analisis
model kuantitatif perumusan strategi. Pembuatan analisis model
kuantitatif tersebut
didasari pada jumlah nilai skor pada masing-masing faktor yang ada
pada masing-masing
strategi baik itu pada strategi SO, WO, ST dan WT maka dapat
digambarkan model
kuantitatif rumusan strategi pada tabel 4.
Dari tabel 6. Matrik
Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif menunjukkan
bahwa Warnet Global
Internet perlu memanfaatkan strategi ST yang mempunyai nilai
skor tertinggi yaitu
= 3.025, selanjutnya diikuti strategi SO= 2.80, WT= 1.875 dan WO=
1.650. Adapun
masing-masing strategi yaitu mengoptimalkan pelayanan kepada
konsumen dengan
memanfaatkan kemampuan karyawan agar konsumen bisa memilih
atau melakukan
inovasi terhadap pelayanan konsumen, usaha patungan dengan
pengusaha lainnya,
diversifikasi usaha baik masih behubungan dengan bisnis utama
maupun tidak
berhubungan dengan bisnis utama. Meningkatkan kualitas SDM baik
untuk karyawan maupun
untuk pengelola, melakukan perbaikan untuk bidang promosi
dengan membuat Situs
untuk menyebarkan informasi tentang pelayanan dan produk
yang ditawarkan,
memasang spanduk Warnet yang mencolok sehingga mudah
dipandang oleh
konsumen dan melakukan perbaikan pada arus listrik dengan menambah
daya agar konsumen
merasa nyaman.
Tabel 6.
Matriks Penrencanaan
Kombinasi Strategi Kuantitatif
EFAS
IFAS Strength ( S
) Weakness (W)
Opportunity (O) Strategi SO:
Menggunakan strength
untuk memanfaatkan
peluang=
2.8
Strategi WO:
Meminimalkan kelema
han untuk memanfaatkan
opportunity= 1.650
Threat (T) Strategi ST:
Menggunakan strength
untuk mengatasi ancaman
= 3.025
Strategi WT:
Meminimalkan kelema
han menghindari anca
man= 1.875
Implementasi
Strategi Bisnis
Mendasari dari hasil
analisis diagram SWOT pada gambar 2. dimana Warnet
Global Internet
berada pada kuadran IV, maka strategi bisnis yang dapat
diimplementasikan
yaitu:
1. Melakukan strategi
Diversifikasi Konsentrik
Dalam melakukan
strategi diversifikasi konsentrik pengelola Warnet memanfaatkan
tempat yang strategis
serta tetap memperhatikan apa yang sedang dibutuhkan
konsumen sekitar
tempat usaha bisnis Warnet yang diantaranya merupakan daerah
sekitar tempat kost
pelajar/mahasiswa. Maka bentuk usaha tersebut dengan
menambahkan usaha
baru yaitu Game Online, menambah fasilitas pengaksesan
internet dengan
Hospot Wifi (dengan kartu prabayar/voucer) sehingga bagi para
pengguna yang lebih
nyaman menggunakan Laptop pribadi dapat mengakses
internet di dalam
mini kantin. Membuat suatu Sistem Informasi yang berbasiskan
Situs dalam melakukan
promosi tentang jasa pelayanan dan produk yang ditawarkan
15
oleh Warnet Global
Internet, sebagai pengganti cara promosi konvensional yang
masih dijalankan.
2. Melakukan strategi
Diversifikasi Horisontal
Dalam menambah Usaha
lagi dengan strategi Diversifikasi Horisontal tetap sama
memperhatikan hal-hal
pada strategi Diversifikasi Konsentrik, apabila pemilik
Global Internet
mempunyai cukup modal dengan memanfaatkan ruangan kosong,
maka bentuk usahanya
yaitu membuka penjualan voucer Hand Phone karena bisnis
ini saat cocok untuk
kondisi Warnet dimana tempat strategi yang berada di sekitar
kost
pelajar/mahasiswa, menambah usaha foto copy serta menjual alat tulis.
3. Melakukan strategi
Usaha Patungan
Bahwa pengelola
Warnet jika dalam waktu dekat belum bisa segera melakukan
efektifitas
pengontrolan terhadap pengelolaan Warnet dan karyawannya, bentuk
strategi yang dapat
diterapkan juga adalah usaha patungan. Karena bila menambah
usaha sendiri namun
sulit audit justru bukan keuntungan yang didapat tapi kerugian
yang akan diperoleh.
Maka pengelola dapat mengontrakkan sebagian ruangan untuk
usaha patungan
(sesuai hasil pengamatan) ruangan kosong yang terletak dibagian
samping kiri yang
berukuran 2 X 3 Meter, bekas garasi motor dapat diubah menjadi
tempat untuk usaha
patungan. Namun yang perlu diperhatikan pengelola Warnet
harus hati-hati dalam
memilih usaha yang akan dijalankan, karena strategi usaha
patungan hendaklah
yang dapat mendukung dari usaha utama yang dimiliki. Jika
salah memutuskan
akibatnya justru usaha Warnet akan mati dan usaha lain yang
berusaha dikembangkan
akan lebih maju serta akibat lain justru kerugian yang akan
didapat pihak
pengelola Warnet dan bukan mendongkrak penghasilan Warnet itu
sendiri.
Sedang jika mendasari
pada analisis matrik SWOT yang kemudian diteruskan
dengan analisis model
kuantitatif guna untuk mendapatkan perumusan strategi yang
efektif akhirnya diperoleh
adalah strategi ST yaitu strategi dengan menggunakan
Strength
untuk mengatasi Threat yang ada. Maka implementasi dari
Strategi
tersebut adalah:
Mengoptimalkan
pelayanan kepada konsumen, dengan memanfaatkan strength
yang ada yakni
kemampuan karyawan melayani konsumen dengan baik agar
konsumen bisa
memilih. Melakukan inovasi terus terhadap pelayanan
konsumen, dapat
dengan menambah fasilitas ruangan dengan TV, automatic
aerosol dispenser
untuk pewangi ruangan, atau exhaust fan untuk sirkulasi udara.
Usaha patungan dengan
pengusaha lainnya. Apabila pemilik Global Internet tidak
memiliki cukup modal, maka dapat mengontrakkan
ruangan kosong sebagai tempat
usaha kepada orang
lain namun agar memilih bahwa jenis usaha yang akan
dilakukan orang lain
itu yang mendukung usaha utama yakni Warnet, seperti
perbaikan komputer
dan pengisian ulang tinta printer. Ini dilakukan karena
Warnet Global
Internet mempunyai ruangan kosong tetapi memiliki karyawan
yang kurang jujur,
sementara pengelola belum bisa melakukan efektifitas
pengontrolan.
Usaha patungan dengan
modal bersama yang telah diperhitungkan antara dua
orang. Namun
pengelolaan usaha yang baru diserahkan sepenuhnya kepada
orang yang diajak
kerja sama, dengan memanfaatkan ruangan kosong sebagai
modal yang dimiliki
Warnet Global Internet. Bentuk usaha tersebut dapat berupa
foto
coppy dan penjualan alat tulis, counter Hp dan penjualan voucer pulsa
isi
ulang.
REFERENSI