Senin, 27 Oktober 2014

MODEL DESAIN DATA BASE



MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE 

Database (Basis data) merupakan kumpulan dari file / data yang saling berhubungan yang tersimpan di simpanan luar komputer atau dalam media penyimpanan.
Desain Database adalah proses menghasilkan detail (rinci) model data dari basis data (database).

A. Proses Desain Database

Dalam perancangan / mendesain sebuah database agar menjadi database yang handal dan tangguh, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Langkah-langkah tersebut diantaranya :

1. Analisis Persyaratan (Conditional Analysis)
Proses atau langkah pertama dalam mendesain database yaitu kita wajib mengetahui dan memahami apa yang diinginkan user (pengguna) database tersebut seperti data yang tersimpan dalam database, aplikasi yang akan dibuat dan jenis operasi apa yang digunakan serta subjek sesuai persyaratan yang ada.
2. Database Konseptual (Conceptual Database)
Pada langkah kedua informasi-informasi yang ada pada saat kita melakukan analisis persyaratan digunakan untuk mengembangkan deskripsi data tingkat tinggi yang wajib disimpan dalam database. Pada langkah ini sering diproyeksikan dengan menggunkan model ER, yaitu salah satu dari model data tingkat tinggi yang digunakan dalam desain database agar mengahasilkan desain atau gambaran yang sederhana yang sesuai dengan pemikiran pengguna (user).
3. Desain Database Logika (Logical Database Design)
Pada langkah ketiga kita harus mengubah konsep desain database atau model ER menjadi sebuah skema database relasional dari DBMS yang dipilih. Kita diwajibkan untuk memilih sebuah DBMS untuk membuat desain database yang kita inginkan.
4. Perbaikan skema
Pada langkah keempat untuk mendesain database yaitu menganalisa kumpulan relasi atau hubungan dalam skema database relasional untuk mengatasi persoalan atau masalah yang ada. Langkah ini sering disebut dengan Normalisasi yang bersifat subjektif.
5. Desain Database fisik (Physical Database Desain)
Langkah kelima kita wajib memperhitungkan bobot kerja umum yang sesuai dengan database kita dan memperbaiki desain database kelak agar dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan keinginan. Pada langkah ini meliputi pembuatan indeks pada tabel dan mengelompokkan beberapa table. Pada lankah kelima ini juga mempermasalahkan desain ulang yang nyata atau rasional dari beberapa skema dari langkah pertama desain database.
6. Desain Aplikasi dan Keamanan
Pada langkah ini semua aplikasi atau perangkat lunak yang menyangkut sebuah DBMS harus memperhitungkan aspek aplikasi di luar database tersebut. Desain perangkat lunak serta pola pengembangan yang lengkap telah ditetapkan oleh Metodologi desain UML. Secara singkat, kita wajib mengetahui entitas dan proses-proses yang ada pada aplikasi. Kita jaga wajib mengetahui fungsi entitas-entitas dalam setiap tahap atau proses pada tugas-tugas aplikasi. Kita juga wajib mengetahui bagian database yang dapat diakses dan yang tidak dapat diakses. Kita wajib memastikan prosedur akses tersebut dilakukan. Database Management System juga  menyuguhkan mekanisme-mekanisme agar proses langkah ini menjadi lebih mudah.

B. Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship)

Diagram Hubungan Entitas (ER) adalah satu metode untuk skema penggambaran database. Disebut diagram ER  karena menampilkan macam-macam entitas model dan berhubungan sangat penting diantaranya.
Desain database juga termasuk ER diagram. Diagram ER merupakan diagram yang membantu untuk merancang database dalam cara yang efisien.
Atribut dalam diagram ER biasanya dimodelkan sebagai oval dengan nama atribut, terkait dengan entitas atau hubungan yang berisi atribut.
Dalam model relasional langkah terakhir secara umum dapat dibagi menjadi dua langkah lebih lanjut, bahwa untuk menentukan pengelompokan informasi dalam sistem, umumnya menentukan apa benda dasar tentang mana informasi disimpan, dan kemudian menentukan hubungan antara kelompok-kelompok informasi, atau benda. Langkah ini tidak diperlukan dengan obyek database.

C. Model Data REA (resource event agent)

Pembuatan model data adalah proses mendefinisikan database tepat dan merepresentasikan keseluruhan aspek organisasi dan memasukan interaksi dengan lingkungan  luar.
REA (Sumber daya, Data, Kegiatan) data model adalah pusat alat kesatuan model bisnis yang berkaitan dibawah aktivitas rangkaian nilai organisasi.
D. Implementasi ER dan REA dalam SIA

Diagram REA secara khusus berguna untuk mendokumentasikan SIA tingkat lanjut yang menggunakan database, karena kardinalitas dalam diagram REA menyediakan informasi mengenai praktik bisnis organisasi dan pola pertukaran ekonominya .

Mengimplementasikan diagram REA ke dalam SIA melibatkan proses tiga tahap, yaitu :
1. Membuat sebuah tabel untuk setiap entitas berbeda dan untuk setiap hubungan banyak-ke-banyak
2. Memberikan atribut ke tabel yang tepat
3. Menggunakan kunci luar untuk mengimplementasikan hubungan satu-ke-satu dan hubungan satu-ke-banyak.
Contoh :
•  Nilai 0 minimum untuk penjualan mengindikasikan bahwa terjadi penjualan secara kredit.
•  Nilai N maksimum untuk penjualan berarti bahwa pelanggan dapat membayar secara mencicil.

REFERENSI
MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE : http://suryayudhasusilo.blogspot.com/2013/11/pembuatan-model-data-dan-desain-database.html

Minggu, 26 Oktober 2014

E - Business



Pengertian E-Business

E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. Contoh dari e-business misalnya pembelian barang secara online melalui www.tokopedia.com. Dari proses pemesanan barang, konfirmasi pembayaran, hingga konfirmasi bahwa pengiriman barang tersebut sudah sampai kepada customer dilakukan secara elektronik.

E-business memiliki karakteristik tujuan yang sama dengan bisnis secara konvensional, hanya saja e-business memiliki cakupan yang berbeda. Bisnis mengandalkan pertemuan antar pebisnis seperti halnya rapat ditempat khusus, atau sekadar untuk berkenalan dengan partner bisnis, sedangkan e-business mengandalkan media internet sebagai sarana untuk memperoleh tujuannya.

Jenis – jenis E-Business

1. B2C = Business to Consumers

     Adalah suatu Bisnis-(Business) yang menjual/menyediakan-(to) produk atau jasa pada konsumen-(Consumers) untuk memenuhi permintaan/kebutuhan tertentu pada saat tertentu. Sekalipun B2C juga ada dalam kegiatan bisnis offline, B2C lebih digunakan untuk sebutan salah satu jenis bisnis online. Pada tahun 1990-an, BTC memainkan peranan besar dalam suatu perkembangan internet komersial. Beberapa pengusaha lebih memilih B2C dibanding jenis bisnis lain karena mereka lebih memilih untuk memasarkan produk/jasa mereka langsung kepada public sehingga public lebih percaya.

2. B2B = Business to Business

       Adalah sutu transaksi elektronik yang dilakukan antar perusahaan yang ditandai dengan :
              1.       Volume/kapasitas transaksi dalam jumlah relative besar
              2.       Harga yang kompetitif juga stabil
        3.
       Pengiriman yang cepat
              4.   Masalah pembayaran sering diperbolehkan menunggak (pembayaran dicicil)




3. B2G = Business to Government 

      Adalah bisnis yang dilakukan dengan lembaga pemerintahan. Dengan konsep seperti menggunakan satu site pusat yang sama untuk bertukar informasi dapat mempermudahkan pemerintah. Sebagai contoh, sebuah site yang menggunakan sistem bisnis B2G menyediakan jasa pengisian suatu formulir pembayaran pajak yang lalu data nya akan terkirim langsung otomatis pada pemerintah.



 
4. B2E = Business to Education
 
     Adalah bisnis yang berhubungan dengan segala hal dalam sector pendidikan seperti misalnya jasa yang ditawarkan oleh suatu web yaitu penjualan fasilitas pembelajaran seperti meja, kursi, dsb.

Itu dia penjelasan yang bisa saya berikan. Oia ada satu tambahan lagi yaitu C2C = Costumer to Costumer yang merupakan bisnis online yang dilakukakan antar konsumen seperti lelang misalnya.

Ruang Lingkup E-Business
Ruang Lingkup E Bussiness: Dijelaskan dengan Prinsip (4 W) Yaitu: What, Where, Who dan Why.

1. What
2. Where
3.  Who
4. Why

1. What Secara prinsip pengertian E Business jauh lebih luas dibandingkan dengan E Commerce, bahkan secara filosofis, E Commerce merupakan bagian dari E Bussiness. Jika E Commerce hanya memfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik/digital, E Bussiness memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk di dalamnya aktivitas relasi antara dua entiti perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya, pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya, dan lain sebagainya.

2. Where E Bussiness dilakukan dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses (access channel). Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan dengan akses dan variasi transaksi yang terbatas.

3. Who Siapa saja yang melakukan E Bisnis. Klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan eBusiness, masing-masing: Agent, Business, Consumer, Device, Employee, Family, dan Government. Contohnya adalah sebuah aplikasi tipe eCommerce B-to-C yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (end consumersnya); atau tipe G-to-G yang menghubungkan dua buah negara untuk permasalahan eksport dan import.

4. Why Penerapan konsep eBusiness secara efektif memberikan keuntungan bagi perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yanga dapat dihemat, yang secara tidak langsung meningkatkan level pendapatannya. Dengan mengimplementasikan eBusiness, perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat.
Kunci Sukses E-Business
Berikut ini merupakan factor- factor yang perlu diperhatikan dalam meraih  sukses E-bisnis:
  1. Customer Service
  2. Price
  3. Quality
  4. Fulfillment Time
  5. Agility
  6. Time to Market
  7. Market Reach
Dalam mengimplementasikan konsep E-bisnis, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Secara teoritis hal tersebut dapat dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut:
  • Pada level operasional, yang terjadi dalam E-bisnis adalah restrukturisasi dan redistribusi dari bit-bit digital (digital management), sehingga mudah sekali bagi perusahaan untuk meniru model bisnis dari perusahaan lain yang telah sukses;
  • Berbeda dengan bisnis konvensional dimana biasanya sebuah kantor beroperasi 8 jam sehari, di dalam E-bisnis (internet), perusahaan harus mampu melayani pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan terkait;
  • Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi dengan berjuta-juta perusahaan yang terkoneksi di internet, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah perusahaan dengan biaya yang sangat murah (rendahnya switching cost);
  • Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan; dan
  • Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta teori perfect competition) secara tidak langsung telah terjadi di dunia internet, sehingga seluruh dampak atau dalil-dalil sehubungan dengan kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia maya.


Contoh Analisa Kasus Sukses E-Business

ANALISIS STRATEGI BISNIS JASAWARUNG INTERNET (WARNET)
Studi kasus pada Warnet “Global Internet” Kota Depok
Simbong Mangiwa
Alamat: Villa Gunung Lestari Jl. Semeru Blok A2/4, Jombang – Ciputat
E-mail: simbong_mangiwa@yahoo.com
ABSTRAK
Warnet Global Internet merupakan salah satu penyedia jasa internet yang berada
di kota Depok. Oleh karena banyaknya usaha lain yang sejenis hadir diantara Global
Internet, mengakibatkan berkurangnya pengunjung yang datang. Global Internet perlu
melakukan pengembangan usaha melalui strategi bisnis sebagai pijakan dan petunjuk
dalam rangka mencapai tujuan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui strategi bisnis yang dapat membantu warnet Global Internet agar dapat
bertahan dan bersaing dengan usaha lain yang sejenis. Penelitian yang dilakukan
bersifat deskriptif dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara, serta dokumentasi. Analisa data yang digunakan adalah metode analisis
kualitatif dengan alat analisis SWOT, IFAS dan EFAS, yaitu analisis yang
memaksimalkan Strengths dan Opportunities, yang secara bersamaan juga dapat
meminimalkan Weaknesses dan Threats. Analisis Faktor Internal dari usaha Global
Internet yang didapat antara lain lokasi yang strategis dan tersedianya ruang yang luas
dengan tempat parkir yang memadai. Sedangkan Faktor Eksternal yang diperoleh
diantaranya tersedianya kesempatan yang sama untuk berbisnis dibidang jasa warnet.
Berdasarkan diagaram SWOT, hasil penelitian menunjukan Faktor Internal dan
Eksternal Global Internet berada pada kuadran IV, yaitu Strategi Diversifikasi
Konsentrik diantaranya merancang sebuah Situs Portal Informasi, Diversifikasi
Horisontal diantaranya menambah usaha foto copy, dan Usaha Patungan. Skor tertinggi
untuk strategi matrik SWOT yang efektif adalah 3.025, atau disebut pula sebagai
strategi Strengths Threats (ST). Strategi ST yang perlu diterapkan adalah dengan
mengoptimalkan pelayanan pada konsumen dan melaksanakan strategi Usaha Patungan.
Kata kunci: Analisis strategi bisnis, SWOT, usaha warnet, desain situs, UML.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan kita, perkembangan teknologi melaju
dengan pesat. Dalam memasuki era globalisasi, semakin banyak teknologi yang dapat
mempermudah manusia dalam melakukan berbagai aktivitas kehidupan. Kemajuan
dibidang transportasi, komunikasi, kesehatan, pendidikan, dan bidang lainnya
merupakan beberapa contoh bahwa kita semakin memerlukan teknologi dalam
2
kehidupan ini. Dengan demikian, tidak diragukan lagi peranan teknologi dalam
kehidupan manusia.
Saat ini, dunia telah mengenal suatu teknologi yang dinamakan internet. Melalui
internet, semua orang dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berada di berbagai
belahan dunia. Melalui media ini pula mereka dapat memperoleh dan menyampaikan
berbagai informasi yang dibutuhkan kapan dan dimana saja. Dengan adanya jaringan
global, internet dapat diakses 24 jam sehari. Begitu memerlukan informasi tertentu,
dalam hitungan detik kita dapat memperolehnya hanya dengan cara mengakses internet.
Dapat dibayangkan betapa besarnya peranan media internet dalam kehidupan kita.
Internet tidak hanya dapat digunakan dalam mencari informasi saja.
Media internet juga digunakan oleh berbagai kalangan dalam melakukan usaha
bisnisnya melalui pembangunan Situs sebagai media promosi tentang bisnis yang
dijalankannya. Warnet (Warung Internet) merupakan sala satu peluang bisnis di sektor
jasa dengan pasar potensial yang terus berkembang. Kondisi seperti ini dimanfaatkan
oleh salah satu penyedia jasa Warnet yang terletak di Jalan Palakali Raya No. 50
Kukusan Depok, yaitu Global Internet.
Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak Warnet lain yang
bermunculan, sehingga menyebabkan persaingan dibisnis ini semakin ketat. Bahkan
sekarang ini Global Internet diapit oleh 5 (lima) usaha Warnet lainnya dalam radius dua
ratus meter yang berdampak terhadap berkurangnya pelanggan. Hal ini membuat Global
Internet membutuhkan strategi bisnis yang lebih inovatif dan efektif agar dapat
mengatasi tekanan pada persaingan tersebut, bahkan diharapkan dapat mengembangkan
usahanya dengan lebih besar lagi.

METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini pada bisnis jasa Warnet Global Internet di Jalan Palakali Raya No.
50 Kukusan, Depok dengan berbagai pertimbangan diantaranya, Warnet Global Internet
terletak di tempat strategis yaitu diantara tempat-tempat layanan umum, di daerah koskosan
mahasiswa, belakang Kampus Universitas Indonesia, Depok. Warnet Global
Internet diapit kurang lebih dalam jarak radius dua ratus meter oleh 5 (lima) bisnis
serupa yang menjadikan persaingan sangat ketat.
Penelitian dimulai pada bulan Mey 2009 dan akan berakhir sampai dengan
September 2009.
Jenis Penelitian
Sesuai dengan tujuan, obyek, prosedur dan waktu yang tersedia untuk penelitian
ini, maka penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian
yang non hipotesa (tidak menguji hipotesa). Penelitian ini berusaha menyajikan secara
jelas pokok-pokok persoalan yang diteliti yaitu memberikan suatu uraian yang deskriptif
yang menggambarkan secara jelas, faktual, sestematis dan cermat pokok-pokok
persoalan yang dijumpai dan akibat-akibatnya, dan kemudian mencari jalan keluarnya
bagi pemecahan masalah-masalah yang dijumpai. Penelitian Deskriptif adalah studi
untuk menemukan fakta dengan interprestasi yang tepat dan merupakan penelitian yang
noneksperimental (Nasir, 1983).
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampel yaitu
Warnet Global Internet di Jalan Palakali Raya No. 24 Kukusan, Kota Depok.
Jenis Data
Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena
hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan berlangsung
sampai peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang sudah ditetapkan.
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini terbagi atas:
6
Data Primer. Merupakan data yang dikumpulkan langsung dari sumber pertama,
yaitu informasi-informasi yang diperoleh dari Warnet Global Internet baik dari
pengelola Warnet, konsumen maupun dari karyawannya.
Data Sekunder. Merupakan data yang diperoleh sudah dalam bentuk jadi atau sudah
diolah dalam bentuk dokumen-dokumen baik dari pengelola Warnet ataupun dari
instansi terkait.

Teknik Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode analisa
kualitatif dan analisisnya menggunakan analisis SWOT. Rangkuti (2001), analisis
SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan strengths
dan opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan weaknesses dan
threats. Strength, weakness, opportunity dan threat merupakan faktor-faktor strategis
7
perusahaan yang perlu dianalisis dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut pula
analisis situasi dengan model analisis SWOT.
Cara melakukan analisis SWOT adalah melakukan identifikasi faktor-faktor
internal dan eksternal, setelah faktor-faktor teridentifikasi maka dilakukan pembobotan
serta ranking. Bobot dikalikan rating setiap faktor mendapatkan skor untuk faktor-faktor
tersebut. Bobot dihitung, 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (sangat penting). Jumlah bobot
untuk opportunity dan threat adalah 1.00, demikian pula jumlah bobot strength dan
weaknes juga satu. Rating opportunity mulai dari angka 1 (dibawah rata-rata), 2 ratarata,
3 (diatas rata-rata) dan 4 (sangat baik), berdasarkan pengaruh faktor tersebut
terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Nilai rating opportunity dan threat
selalu bertolak belakang, misalnya apabila faktor threat nya lebih besar, diberi nilai 4.
Begitu pula pemberian nilai untuk strength dan weaknes. Dalam analisis SWOT,
berdasarkan score yang didapat apakah ada opportunity (nilai positif) atau threat
(negatif), dan apakah faktor strength mengungguli (+) weakness (-) maka didapat 4
kwadran rekomendasi. Adapun gambar diagram Cartesius kuadran analisis SWOT,
dapat dilihat pada gambar 1.
Menetapkan bobot berdasarkan kontribusi atas pengaruh strength atau weakness
tersebut terhadap pencapaian tujuan dan misi atau visi perusahaan. Semakin besar
bobotnya, berarti semakin tinggi konstribusi/pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan
dan misi atau visi Warnet Global Internet. Menetapkan ranting dengan membandingkan
posisi setiap faktor dengan pesaing utama, untuk faktor yang sama misalnya, bila faktor
strenght lebih baik dari usaha pesaing, maka rantingnya bisa 4 (sangat baik).

Faktor Internal
2. Tahap Analisis
Nilai-nilai dari faktor internal dan faktor eksternal dijabarkan dalam bentuk diagram
SWOT dengan mengurangkan nilai strength dengan nilai weakness, dan nilai
opportunity dengan nilai ancaman. Semua informasi disusun dalam bentuk matrik,
kemudian dianalisis untuk memperoleh strategi yang cocok dalam mengoptimalkan
upaya untuk mencapai kinerja yang efektif, efisien dan berkelanjutan. Untuk itu
digunakan matrik SWOT, dapat dilihat pada tabel 1., agar dapat dianalisis dari 4
strategi yang ada mana yang dimungkinkan bagi organisasi untuk bergerak maju.
Apakah strategi Stengths–Oportunities (SO). Strategi Weaknesses–Oprtunities
(WO), strategi Strengths–Threats (ST) atau strategi Weaknesses–Threats (WT).
3. Tahap Pengambilan Keputusan
Pada tahap ini, mengkaji ulang dari empat strategi yang telah dirumuskan dalam
tahap analisis. Setelah itu diambillah keputusan dalam menentukan strategi yang
paling menguntungkan, efektif dan efisien bagi organisasi berdasarkan Matriks
SWOT dan pada akhirnya dapat disusun suatu rencana strategis yang akan dijadikan
pegangan dalam melakukan kegiatan selanjutnya. Tahap pengambilan keputusan
dengan Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.
Kombinasi Strategi Matriks SWOT
Faktor
Eksterna
STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI – SO
Menciptakan Strategi yang
menggunakan strength
untuk memanfaatkan
opportunity
STRATEGI –WO
Menciptakan strategi yang
menanggulangi weakness dengan
memanfaatkan opprtunity
THREATS (T) STRATEGI – ST
Menciptakan strategi yang
menggunakan strength
untuk mengatasi threat
STRATEGI – WT
Menciptakan strategi yang
memperkecil weakness dan
menghindari threat
Sumber: Rangkuti (2001)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Warnet Global Internet
Global Internet adalah salah satu usah jasa dibidang Warnet yang terletak di
Kukusan Depok. Dalam menjalankan usahanya Global Internet memilik visi yaitu
menjadi Warnet yang profesional di bidang teknologi internet dan informasi, sedangkan
misi nya adalah mendukung visi dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat setempat dan para pelanggan Global Internet guna mencapai keuntungan
yang maksimal.
Situasi dan Kondisi Warnet Global Internet (Analisis SWOT)
Untuk mengetahui situasi dan kondisi Warnet Global Internet dilakukan dengan
analisis SWOT dengan mengidentifikasi faktor-faktor Internal yaitu Strength dan
Weakness sedang faktor Eksternal yaitu Opportunity dan Threat.
Faktor Internal Warnet Global Internet
1. Strength
Warnet Global Internet telah memiliki perizinan, kewajiban pajak serta retribusi
usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga bila ada pemeriksaan dari
petugas maka Warnet Global Internet telah mengantongi izin usaha.
Warnet Global Internet mempunyai tempat usaha yang cukup strategis diantara
fasilitas umum, tempat kost mahasiswa dan di belakang Kampus Universitas
Indonesia, Depok.
Mempunyai usaha lain selain layanan internet yaitu mini kantin dengan menjual
minuman dan makanan ringan.
Tempat/Ruang usaha cukup luas dan dilengkapi dengan tempat parkir kendaraan
roda dua, Air Condisioner, disamping itu setiap user disediakan ruangan tertutup
sehingga nyaman bila berlama-lama dan akses internet yang cepat dengan harga
yang terjangkau, sehingga membuat Global Internet berbeda dengan yang lain.
Mempunyai karyawan yang mengerti keutamaan palayanan, yakni mengerti
kemauan pelanggan.
2. Weakness
Sumber Daya Manusia.
Karyawan yang sulit dapat dipercaya.
Pengelola karena keterbatasan waktu dan usia, sehingga tidak dapat mengontrol
bisnis Warnetnya sesering mungkin.
Kondisi arus listrik yang tidak stabil, sehingga apabila semua peralatan listrik
dinyalakan, maka arus listrik terputus.
Promosi atau pemasaran yang kurang. Kurangnya promosi atau pemasarana
akan jasa dan produk yang ditawarkan yaitu papan nama Warnet kurang jelas,
tidak ada spanduk maupun lebel Warnet yang cukup mencolok sehingga mudah
dilihat orang terpampang di tempat usaha dan yang paling utama belum adanya
promosi melalui media internet yaitu belum adanya suatu Situs.
Dalam mengelola managemen keuangannya kurang profesional artinya
pengelola tidak mempertimbangkan faktor-faktor bisnis dalam keuangan tetapi
menggunakan cara-cara managemen keluarga.
10
Faktor Eksternal Warnet Global Internet
1. Opportunity
Kesempatan yang diberikan kepada semua masyarakat untuk berusaha di bidang
bisnis jasa Warnet oleh PT. Telkom, Tbk melalui produk yang di tawarkan yaitu
Speedy.
Warnet berada di tempat Strategis dimana berada diantara Kampus dan tempat
kost para pelajar dan mahasiswa.
Banyaknya Bank yang menawarkan kredit dengan suku bunga bersaing dapat
menjadi opportunity untuk mengembangkan usaha.
2. Threath
Banyak bermunculan bisnis sejenis. Munculnya Warnet-Warnet baru yang
dilengkapi dengan fasilitas Wifi mengakibatkan meningkatnya persaingan bagi
Warnet Global Internet.
Perkembangan Teknologi Informasi. Perkembangan teknologi Situs yang tidak
dapat dihindarkan telah memunculkan layanan informasi melalui Situs yang
mana sekarang telah disediakan oleh banyak kalangan usahawan Warnet dalam
memudahkan pemasaran akan jasa dan produk yang ditawarkan, sehingga dapat
dengan mudah diakses dimana saja dan kapan saja, juga konsumen dapat melihat
profile, harga jasa pelayanan dan produk yang ditawarkan.
Sumber Daya Manusia. Karyawan yang kurang jujur dapat menyebabkan
keuangan perusahaan terganggu.
Sosial Budaya. Adanya perubahan pola pikir dan gaya hidup konsumen terutama
dikalangan mahasiswa meningkat. Dimana dengan memakai Laptop dengan
fasilitas akses Wifi mereka beranggapan telah mengikuti perkembangan zaman
serta dapat meningkatkan prestise.
Pembahasan Hasil Analisis SWOT
Sebagaimana penulis kemukakan pada bab sebelumnya, bahwa dalam
pembahasan hasil penelitian dan sesuai tujuan penelitian ini, penulis menggunakan
pendekatan teori SWOT analisis yaitu Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan
Threats.
Pada bagian ini Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi dan
menganalisis faktor-faktor strategis internal dalam kerangka Strength dan Weakness
serta faktor-faktor strategis eksternal dalam kerangka Opportunity dan Threat. Serta
untuk menentukan alternatif strategi dan penentuan pilihan strategi pengembangan
usaha bisnis jasa Warnet Global Internet.
Analisis Faktor Internal dan Eksternal Menggunakan IFAS dan EFAS
Tahap-tahap dalam menyusun tabel Internal Factor Analysis Summary (IFAS)
dan Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS) dengan menentukan faktor-faktor
yang menjadi Strength serta Weakness Global Internet, selanjutnya memberikan bobot
masing-masing faktor dari skala mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0
(sangaat penting) dimana semua bobot tersebut jumlahnya tidak melebihi skor total
1,00. Menghitung ranting untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai
dari 1 (dibawah rata-rata) sampai dengan 4 (sangat baik). Nilai ranting Strength dan
Weakness selalu bertolak belakang, begitu juga dengan Opportunity dan Threat. Hasil
analisis dari IFAS dan EFAS dapat dilihat pada tabel 2. dan 3.
11
Tabel 2.
Matrik Internal Factor Analysis Summary
Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating Nilai
Skor
Strengths (S):
Memiliki ijin usaha
Tempat yang strategis
Mempunyai usaha lain
Ruangan nyaman dengan harga
terjangkau
Kemampuan karyawan dalam melayani
Spesifikasi Komputer dengan akses
internet lebih baik
0.05
0.20
0.025
0.10
0.05
0.10
3434
34
0.15
0.80
0.075
0.40
0.15
0.40
Sub Total 0.525 1.975
Weaknesses (K):
Karyawan sulit dipercaya
Pengelola tidak sering mengontrol
Kondisi tegangan listrik tidak stabil
Promosi kurang
Managemen keuangan kurang
profesional
0.10
0.075
0.05
0.15
0.10
21122
0.20
0.075
0.05
0.30
0.20
Sub Total 0.475 0.825
T o t a l 1.00 2.80
Dari hasil analisis pada tabel 2. IFAS faktor Strength mempunyai total nilai skor
1.975 sedang Weakness mempunyai total nilai skor 0.825.
Seperti halnya pada IFAS, maka pada faktor-faktor strategis eksternal EFAS
juga dilakukan identifikasi yang hasilnya ada pada tabel 3.
Tabel 3.
Matrik Eksternal Factor Analysis Summary
Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Nilai Skor
Opportunities (O):
Adanya kesempatan oleh PT.Telkom, Tbk.
Penawaran kredit Bank dengan bunga
bersaing
Berada di tempat strategis
0.05
0.025
0.15
33
4
0.15
0.075
0.60
Sub Total 0.225 0.825
Threats (T):
Munculnya bisnis sejenis
Munculnya informasi dengan Situs
Karyawan yang kurang jujur
Meningkatnya gaya hidup dengan Laptop
Wifi
0.25
0.25
0.10
0.175
1122
0.25
0.25
0.20
0.35
Sub Total 0.775 1.05
T o t a l 1.00 1.875
12
Analisis tabel 3. menunjukkan bahwa untuk faktor-faktor Opportunity nilai
skornya 0.825 dan faktor Threat 1.05. Selanjutnya nilai total skor dari masing-masing
faktor dapat dirinci, Strength: 1.975, Weakness: 0.825, Opportunity: 0.825 dan Threat:
1.05.
Maka diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness selisih (+) 1.15 dan nilai
Opportunity dibawah nilai Threat selisih (-) 0.225. Dari hasil identifikasi faktor–faktor
tersebut maka dapat digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar 2.
Opportunity (+ 0.825)
II. Stabilitas I. Growth
(+) 1.15
Weakness (-0.825) Strength (+1.975)
(-) 0.225
III. Defence IV. Difersifikasi
Threat (-1.05)
Gambar 2. Diagram Cartesius Analisis SWOT Warnet Global Internet
Dari nilai total masing-masing faktor selain digambarkan dalam diagram SWOT
juga digambarkan dalam rumusan matrik SWOT, dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4.
Rumusan Kombinasi Strategi Matrik SWOT
IFAS
EFAS Strength (S) Weakness (W)
Opportunity (O)
Strategi (SO) :
= 1.975 + 0.825
= 2.80
Strategi (WO) :
= 0.825 + 0.825
= 1.650
Threat (T)
Strategi (ST) :
= 1.975 + 1.05
= 3.025
Strategi (WT) :
= 0.825 + 1.05
= 1.875
Matrik SWOT
Dari analisis matrik IFAS dan EFAS pada tabel 2. dan 3., telah disusun pula
matrik SWOT untuk menganalisis rumusan alternatif strategi SO, WO, ST dan WT
yang hasil analisisnya seperti pada tabel 5.
13
Tabel 5.
Kombinasi Strategi Matrik SWOT
Faktor Internal
Faktor
Eksternal
Strength (S) :
Memiliki ijin usaha
Tempat yang Strategis
Mempunyai usaha lain
Ruang nyaman, akses
internet cepat dengan
harga terjangkau
Kemampuan karyawan
dalam pelayanan
Weakness (W) :
Karyawan sulit di
percaya
Pengelola tidak sering
mengontrol
Kondisi tegangan listrik
tidak stabil
Promosi kurang
Managemen keuangan
kurang professional
Opportunity (O):
Ada kesempatan dari
PT. Telkom, Tbk.
Berada di tempat
strategis
Penawaran kredit Bank
dengan bunga
bersaing
Strategi (SO):
Diversifikasi usaha baik
masih behubungan dengan
bisnis utama maupun tidak
berhubungan
Strategi (WO):
Melakukan perbaikan
untuk bidang promosi
dengan membuat Situs
dan memasang lebel
Warnet yang mencolok
Melakukan perbaikan
pada tegangan listrik
agar konsumen
merasa nyaman
Threat (T) :
Munculnya bisnis
sejenis
Munculnya layanan
informasi dengan Situs
Karyawan kurang
jujur
Meningkatnya gaya
hidup
Strategi (ST):
Mengoptimalkan pelayanan
kepada konsumen dengan
memanfaatkan
kemampuan karyawan
agar konsumen bisa
memilih atau melakukan
inovasi terhadap
pelayanan konsumen
Usaha patungan dengan
pengusaha lainnya
Strategi (WT):
Meningkatkan kualitas
SDM baik untuk
karyawan maupun
bagi pengelola
Alternatif Perencanaan Strategi Kuantitatif Analisis Diagram SWOT
Dari diagram SWOT pada gambar 2. dihasilkan bahwa Warnet Global Internet
ada pada kuadran IV maka alternatif strategi yang dapat dipakai oleh Warnet Global
Internet adalah:
Melakukan strategi Diversifikasi konsentrik, caranya dengan menambah usaha baru
yang masih ada kaitannya dengan usaha bisnis utama jasa Warnet.
Melakukan strategi Diversifikasi horizontal, caranya dengan menambah produk
usaha lain yang tidak ada kaitannya dengan usaha bisnis utama jasa Warnet, guna
melengkapi bisnis yang ada untuk memuaskan konsumen yang sama.
Melakukan strategi Usaha Patungan, caranya dengan melakukan usaha patungan
dengan melihat strength perusahaan serta mempertimbangkan weakness perusahaan.
14
Sedangkan bila melihat rumusan matrik SWOT pada tabel 3. selanjutnya
dilakukan analisis model kuantitatif perumusan strategi. Pembuatan analisis model
kuantitatif tersebut didasari pada jumlah nilai skor pada masing-masing faktor yang ada
pada masing-masing strategi baik itu pada strategi SO, WO, ST dan WT maka dapat
digambarkan model kuantitatif rumusan strategi pada tabel 4.
Dari tabel 6. Matrik Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif menunjukkan
bahwa Warnet Global Internet perlu memanfaatkan strategi ST yang mempunyai nilai
skor tertinggi yaitu = 3.025, selanjutnya diikuti strategi SO= 2.80, WT= 1.875 dan WO=
1.650. Adapun masing-masing strategi yaitu mengoptimalkan pelayanan kepada
konsumen dengan memanfaatkan kemampuan karyawan agar konsumen bisa memilih
atau melakukan inovasi terhadap pelayanan konsumen, usaha patungan dengan
pengusaha lainnya, diversifikasi usaha baik masih behubungan dengan bisnis utama
maupun tidak berhubungan dengan bisnis utama. Meningkatkan kualitas SDM baik
untuk karyawan maupun untuk pengelola, melakukan perbaikan untuk bidang promosi
dengan membuat Situs untuk menyebarkan informasi tentang pelayanan dan produk
yang ditawarkan, memasang spanduk Warnet yang mencolok sehingga mudah
dipandang oleh konsumen dan melakukan perbaikan pada arus listrik dengan menambah
daya agar konsumen merasa nyaman.
Tabel 6.
Matriks Penrencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif
EFAS
IFAS Strength ( S ) Weakness (W)
Opportunity (O) Strategi SO:
Menggunakan strength
untuk memanfaatkan peluang=
2.8
Strategi WO:
Meminimalkan kelema
han untuk memanfaatkan
opportunity= 1.650
Threat (T) Strategi ST:
Menggunakan strength
untuk mengatasi ancaman
= 3.025
Strategi WT:
Meminimalkan kelema
han menghindari anca
man= 1.875
Implementasi Strategi Bisnis
Mendasari dari hasil analisis diagram SWOT pada gambar 2. dimana Warnet
Global Internet berada pada kuadran IV, maka strategi bisnis yang dapat
diimplementasikan yaitu:
1. Melakukan strategi Diversifikasi Konsentrik
Dalam melakukan strategi diversifikasi konsentrik pengelola Warnet memanfaatkan
tempat yang strategis serta tetap memperhatikan apa yang sedang dibutuhkan
konsumen sekitar tempat usaha bisnis Warnet yang diantaranya merupakan daerah
sekitar tempat kost pelajar/mahasiswa. Maka bentuk usaha tersebut dengan
menambahkan usaha baru yaitu Game Online, menambah fasilitas pengaksesan
internet dengan Hospot Wifi (dengan kartu prabayar/voucer) sehingga bagi para
pengguna yang lebih nyaman menggunakan Laptop pribadi dapat mengakses
internet di dalam mini kantin. Membuat suatu Sistem Informasi yang berbasiskan
Situs dalam melakukan promosi tentang jasa pelayanan dan produk yang ditawarkan
15
oleh Warnet Global Internet, sebagai pengganti cara promosi konvensional yang
masih dijalankan.
2. Melakukan strategi Diversifikasi Horisontal
Dalam menambah Usaha lagi dengan strategi Diversifikasi Horisontal tetap sama
memperhatikan hal-hal pada strategi Diversifikasi Konsentrik, apabila pemilik
Global Internet mempunyai cukup modal dengan memanfaatkan ruangan kosong,
maka bentuk usahanya yaitu membuka penjualan voucer Hand Phone karena bisnis
ini saat cocok untuk kondisi Warnet dimana tempat strategi yang berada di sekitar
kost pelajar/mahasiswa, menambah usaha foto copy serta menjual alat tulis.
3. Melakukan strategi Usaha Patungan
Bahwa pengelola Warnet jika dalam waktu dekat belum bisa segera melakukan
efektifitas pengontrolan terhadap pengelolaan Warnet dan karyawannya, bentuk
strategi yang dapat diterapkan juga adalah usaha patungan. Karena bila menambah
usaha sendiri namun sulit audit justru bukan keuntungan yang didapat tapi kerugian
yang akan diperoleh. Maka pengelola dapat mengontrakkan sebagian ruangan untuk
usaha patungan (sesuai hasil pengamatan) ruangan kosong yang terletak dibagian
samping kiri yang berukuran 2 X 3 Meter, bekas garasi motor dapat diubah menjadi
tempat untuk usaha patungan. Namun yang perlu diperhatikan pengelola Warnet
harus hati-hati dalam memilih usaha yang akan dijalankan, karena strategi usaha
patungan hendaklah yang dapat mendukung dari usaha utama yang dimiliki. Jika
salah memutuskan akibatnya justru usaha Warnet akan mati dan usaha lain yang
berusaha dikembangkan akan lebih maju serta akibat lain justru kerugian yang akan
didapat pihak pengelola Warnet dan bukan mendongkrak penghasilan Warnet itu
sendiri.
Sedang jika mendasari pada analisis matrik SWOT yang kemudian diteruskan
dengan analisis model kuantitatif guna untuk mendapatkan perumusan strategi yang
efektif akhirnya diperoleh adalah strategi ST yaitu strategi dengan menggunakan
Strength untuk mengatasi Threat yang ada. Maka implementasi dari Strategi
tersebut adalah:
Mengoptimalkan pelayanan kepada konsumen, dengan memanfaatkan strength
yang ada yakni kemampuan karyawan melayani konsumen dengan baik agar
konsumen bisa memilih. Melakukan inovasi terus terhadap pelayanan
konsumen, dapat dengan menambah fasilitas ruangan dengan TV, automatic
aerosol dispenser untuk pewangi ruangan, atau exhaust fan untuk sirkulasi udara.
Usaha patungan dengan pengusaha lainnya. Apabila pemilik Global Internet tidak
memiliki cukup modal, maka dapat mengontrakkan ruangan kosong sebagai tempat
usaha kepada orang lain namun agar memilih bahwa jenis usaha yang akan
dilakukan orang lain itu yang mendukung usaha utama yakni Warnet, seperti
perbaikan komputer dan pengisian ulang tinta printer. Ini dilakukan karena
Warnet Global Internet mempunyai ruangan kosong tetapi memiliki karyawan
yang kurang jujur, sementara pengelola belum bisa melakukan efektifitas
pengontrolan.
Usaha patungan dengan modal bersama yang telah diperhitungkan antara dua
orang. Namun pengelolaan usaha yang baru diserahkan sepenuhnya kepada
orang yang diajak kerja sama, dengan memanfaatkan ruangan kosong sebagai
modal yang dimiliki Warnet Global Internet. Bentuk usaha tersebut dapat berupa
foto coppy dan penjualan alat tulis, counter Hp dan penjualan voucer pulsa isi
ulang.

REFERENSI